Penemuan baru, kaca pecah bisa tersambung kembali


Sebuah penemuan baru diungkapkan tim peneliti Universitas Tokyo,  yang dipimpin oleh Profesor Akida Takuzo serta Doktor Yuu Yanagisawa.
"Kami cuma berpikir pada dasarnya, sayang ya kalau kaca itu pecah hanya terbuang saja akhirnya. Oleh karena itu kita coba buat kaca yang kalau pecah bisa disambung lagi sehingga tidak usah dibuang," kata sang profesor mengungkapkan pola pikir dasar penelitian mereka.

Kaca yang sudah pecah, hasil penemuan baru pembuatan kaca yang bisa kembali seperti sedia kala itu menurutnya dengan tangan kering di suhu ruangan tertentu, dengan menyambungkan begitu saja, memberikan tekanan sedikit, lalu kaca bisa sambung kembali.
Baca juga : Koenigsegg Agera R adalah mobil sport tercepat di dunia saat ini

Kaca yang sudah pecah, hasil penemuan baru pembuatan kaca yang bisa kembali seperti sedia kala itu menurutnya dengan tangan kering di suhu ruangan tertentu, dengan menyambungkan begitu saja, memberikan tekanan sedikit, lalu kaca bisa sambung kembali.
Apalagi kalau penyambungan dan penekanan saat menyatukan dua keping kaca dalam waktu lama (beberapa jam) maka akan semakin kuat penyambungannya.
Materi baru yang dibuat hasil pengembangan dan penemuannya adalah "polyetherthiourea", dan kaca yang dibuat dengan materi tersebut dapat diperbaiki kembali dengan mudah apabila kaca itu pecah.

"Kaca adalah benda keras susah memang menyambung kembali. Tetapi karet misalnya benda lunak kalau terputus bisa disambung kembali dengan mudah. Itulah memang tantangan kita," ujarnya.
Pada awalnya, sang profesor tak percaya bisa menemukan bahan materi baru ini yang akhirnya setelah melalui beberapa percobaan penelitian, dia yakin penelitiannya berhasil.

Ternyata kaca bisa menyambung kembali, meskipun kaca adalah benda keras.


Sumber : tribunnews.com
Remaja sering dianggap sebagai anak yang terlalu muda untuk minum minuman keras, menyetir, atau bahkan menggunakan Uber. Namun, siapa sangka banyak dari remaja dunia yang berprestasi. Bahkan, di antara mereka, beberapa telah mendaftarkan hak cipta. Sejauh ini, remaja dikenal memiliki perubahan emosi yang cepat, kecanduan media sosial, dan pilihan mode yang dipertanyakan. Namun sejumlah remaja mematahkan anggapan tersebut. Sebuah generasi baru yang mampu memecahkan masalah kekinian dengan teknologi terobosan yang ambisius.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Remaja Ini Bikin Penemuan Pengubah Dunia, Seperti Apa?", https://sains.kompas.com/read/2018/04/16/200600923/4-remaja-ini-bikin-penemuan-pengubah-dunia-seperti-apa-.

Editor : Resa Eka Ayu Sartika
Remaja sering dianggap sebagai anak yang terlalu muda untuk minum minuman keras, menyetir, atau bahkan menggunakan Uber. Namun, siapa sangka banyak dari remaja dunia yang berprestasi. Bahkan, di antara mereka, beberapa telah mendaftarkan hak cipta. Sejauh ini, remaja dikenal memiliki perubahan emosi yang cepat, kecanduan media sosial, dan pilihan mode yang dipertanyakan. Namun sejumlah remaja mematahkan anggapan tersebut. Sebuah generasi baru yang mampu memecahkan masalah kekinian dengan teknologi terobosan yang ambisius.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Remaja Ini Bikin Penemuan Pengubah Dunia, Seperti Apa?", https://sains.kompas.com/read/2018/04/16/200600923/4-remaja-ini-bikin-penemuan-pengubah-dunia-seperti-apa-.

Editor : Resa Eka Ayu Sartika
Remaja sering dianggap sebagai anak yang terlalu muda untuk minum minuman keras, menyetir, atau bahkan menggunakan Uber. Namun, siapa sangka banyak dari remaja dunia yang berprestasi. Bahkan, di antara mereka, beberapa telah mendaftarkan hak cipta. Sejauh ini, remaja dikenal memiliki perubahan emosi yang cepat, kecanduan media sosial, dan pilihan mode yang dipertanyakan. Namun sejumlah remaja mematahkan anggapan tersebut. Sebuah generasi baru yang mampu memecahkan masalah kekinian dengan teknologi terobosan yang ambisius.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Remaja Ini Bikin Penemuan Pengubah Dunia, Seperti Apa?", https://sains.kompas.com/read/2018/04/16/200600923/4-remaja-ini-bikin-penemuan-pengubah-dunia-seperti-apa-.

Editor : Resa Eka Ayu Sartika
Remaja sering dianggap sebagai anak yang terlalu muda untuk minum minuman keras, menyetir, atau bahkan menggunakan Uber. Namun, siapa sangka banyak dari remaja dunia yang berprestasi. Bahkan, di antara mereka, beberapa telah mendaftarkan hak cipta. Sejauh ini, remaja dikenal memiliki perubahan emosi yang cepat, kecanduan media sosial, dan pilihan mode yang dipertanyakan. Namun sejumlah remaja mematahkan anggapan tersebut. Sebuah generasi baru yang mampu memecahkan masalah kekinian dengan teknologi terobosan yang ambisius.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Remaja Ini Bikin Penemuan Pengubah Dunia, Seperti Apa?", https://sains.kompas.com/read/2018/04/16/200600923/4-remaja-ini-bikin-penemuan-pengubah-dunia-seperti-apa-.

Editor : Resa Eka Ayu Sartika

Comments

loading...